AMBISI ATAU OBSESI?

                  Hello everyone! welcome to my blogs 'SUNDAY STORY' enjoy to read sunders🌻


     Banyak sekali tujuan yang ingin kita capai dalam hidup sebagai mahasiswa dan anak muda di usia 20 tahunan, seperti mendapatkan IPK tinggi, pekerjaan yang layak, mendapat pengakuan dan bahkan mendapat citra yang baik di masyarakat. Seringkali kita terlena pada tujuan tersebut hingga menimbulkan ambisi yang besar dalam mencapai sebuah pengakuan. Disini saya sebagai sesama mahasiswa yang juga memiliki banyak mimpi dan tujuan dalam hidup bagaimana ambisi yang terlalu besar dapat berdampak buruk terhadap mental dan diri kita secara sosial. Serta bagaimana cara menghindari ambisi yang tidak sehat dan berlebihan.

     Ambisi merupakan sifat yang wajar dimiliki oleh kita para pelajar dan pejuang mimpi, namun kita harus tahu perbedaan antara ambisi dan obsesi. Menurut The Webster’s Dictionary ambisi berarti keinginan yang kuat untuk meraih kesuksesan dan mencapai hal-hal baik atau besar dalam hidup. Sedangkan obsesi berarti emosi atau pikiran yang tidak dikendalikan yang mana menyebabkan rasa cemas dan tertekan. Ketika kita fokus untuk mencapai tujuan dengan mengerahkan energi dan pikiran maka hal tersebut merupakan ambisi, namun ketika ambisi tersebut semakin besar dan dapat menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan tersebut akan menjadi obsesi. Teman-teman disini pasti lah pernah memiliki ambisi yang besar terhadap suatu hal atau bahkan terobsesi akan hal tersebut.


    Pasti teman-teman sering menemui hal ini, dimana terlalu berambisi untuk mendapatkan nilai yang baik ataupun mendapat pengakuan dari orang lain. Kemudia, menganggap semua orang lain kompetitor. Kecenderungan ini ditandai dengan sikap tidak mau berbagi pengetahuan, melakukan cara licik untuk mencapai keberhasilan dan juga tidak senang ketika orang lain sukses atau lebih. Ketiga, ambisi untuk selalu menjadi pusat perhatian, dan selalu ingin menjadi nomor satu. Hal tersebut memang baik namun keambisan yang berlebihan dapat membuat kita bisa menghalalkan segala sesuatu yang mungkin tidak baik untuk dilakukan seperti mengabaikan dan tidak memperdulikan kepentingan orang lain, serta melakukan hal-hal yang curang. Nah kalo yang ini pada kehidupan dengan pasangan atau hubungan antarpribadi :



     Sebagai mahasiswa kita memiliki kewajiban untuk tetap fokus pada tujuan awal kita yaitu belajar, namun teman-teman harus mengetahui bahwa kita tidak boleh dibutakan oleh keingan itu tanpa memperdulikan orang-orang di sekitar, kita harus sadar bahwa sebagai manusia kita memiliki kewajiban untuk peduli dengan sesama, yang paling sederhana dalah peduli kepada sesama teman. Kita harus tau bahwa segala pencapaian tersebut tidak ada maknanya jika kita memiliki hubungan yang buruk terhadap orang-orang di sekitar, kita harus tahu bahwa kita akan membutuhkan orang lain untuk mencapai kesuksesan kita. Jangan sampai kita menjadi tak acuh karena terlalu fokus untuk mencapai kesuksesan tanpa mengetahui bahwa ada orang-orang di sekitar kita yang sedang membutuhkan kita.

    Ambisi yang keterlaluan atau obsesi bisa mengalahkan diri sendiri atau menyebabkan berbagai penyakit mental seperti cemas/gelisah, tidak pernah puas dan bahkan iri dengki. Contohnya ketika kita sangat berambisi mendapat nilai A, kita melakukan apapun untuk mendapatkan hal itu seperti belajar hingga malam, belajar ditengah kegembiraan berkumpul dengan teman-teman, menganggap diri sendiri yang paling tekun hinggga kita tidak memperdulikan kehadiran dan cenderung tidak mau mengakui kerja keras teman kita. Selain menjadi sosok yang menyebalkan hal tersebut juga menyiksa diri sendiri, dimana kita tidak memiliki waktu luang untuk melakukan hal lain, dan ketika tujuan tersebut tidak tercapai kegelisahan, penyesalan, amarah dan stress akan menghampiri kita. ketika kita terlalu terobsesi pada sesuatu kita akan sulit untuk puas pada diri sendiri dan tidak dapat mengapresiasi kerja keras diri sendiri.

     Teman-teman sekalian ambisi itu perlu, untuk menjadi motivasi kita dalam belajar, namun ambisi juga membutuhkan batas kewajaran. Jangan sampai menjadikan kita orang yang egois, tidak perduli dengan orang lain dan bahkan menjadikan kita apatis secara sosial melupakan hakikat kita sebagai manusia. Cobalah untuk mulai mengapresiasi diri dengan memuji diri sendiri tentang segala pencapaian, baik sekecil apapun, cobalah untuk mulai berbicara “Tidak apa-apa, aku sudah bekerja keras, meskipun orang lain tidak tahu itu, tapi aku tahu diriku sendiri”. Kita sudah dewasa dan harus mulai tahu apa tujuan sebenarnya kita hidup, Untuk apa kita bekerja keras dan belajar untuk menyeimbangkan hidup dari mulai pendidikan, keinginan meraih tujuan dan juga kehidupan sosial. Cobalah untuk mundur selangkah melihat betapa banyaknya sesuatu yang sudah kita lewatkan ketika terlalu fokus pada tujuan tertentu, dan lihatlah betapa banyaknya hal lain yang dapat kita lakukan, cobalah untuk mencari kegemaran dan aktivitas lain agar kita tidak terpaku pada satu tujuan yang mungkin hanya obsesi semata.

    Tidak berambisi bukan berarti malas, tidak berambisi bukan berarti nakal, tidak berambisi adalah bagaimana kita bekerja keras untuk meraih tujuan, namun tetap mengetahui seberapa besar kemampuan dan usaha kita, serta tetap membutuhkan orang lain untuk sukses bersama. Pesan saya ketika teman-teman mulai bingung dengan tujuan kalian sebenarnya, ingatlah bahwa kalian sudah bekerja keras hingga sampai ke titik ini, jangan menekan diri terlalu keras untuk mengggapai ambisi semu. Mulailah menata diri dengan menyeimbangkan hidup, mulai mencari aktivitas lain selain belajar dan mulailah bercanda tawa dengan teman-teman. Karena salah satu hal paling menyedihkan dalam hidup yaitu ketika kita berhasil medapatkan kesuksesan, namun kita tidak punya siapapun untuk membagi itu.




Comments

Popular Posts