EUFORIA KONSER MONOKROM TULUS DENGAN SUASANA MINANG


Hello everyone! welcome to my blogs 'SUNDAY STORY' enjoy to read sunders🌻



     Sukses dengan Konser Monokrom di kota Bandung kali ini Tulus kembali membangkitkan euforia yang lebih besar yang dituangkan pada Konser Monokrom Jakarta bertempat di Istora Senayan pada Rabu (6/2/2019) untuk menggerakan para TemanTulus (sebutan fans club Tulus) yang ingin merasakan vibes konser yang lebih besar dari Konser Tulus di Bandung. Termasuk saya yang berkesempatan untuk menyaksikan secara langsung kebahagian menyanyi bersama serta sensasi bernyanyi secara dekat langsung dengan si pelantun lagu gajah. Konser kali ini mengangkat tema Monokrom yang di kolaborasikan dengan kearifan lokal Indonesia, konotasi pada kata Monokrom terkadang langsung terlintas dipikiran bahwa hal itu adalah hal yang mampu membangkitkan rasa sentimental dengan kesedihan seseorang hingga menimbulkan perasaan yang melankolis namun konteks ini ditepis karena suasana yang terbagun sangatlah hangat dengan kegembiraan melepas semua kata-kata yang mampu merepresentasikan keadaan emosional jiwa dan tergambarkanlah kemeriahan tawa suka cita yang didukung situasi panggung yang penuh gemerlap cahaya dan tata panggung yang megah. Sesuai pesan tulus diawal acara bahwa tidak ada yang bersedih pada konser ini karena kita harus bahagai seraya melepas rindu untuk bernyanyi bersama dan ribuan pasang mata telah menjadi saksi keindahan dan kebahagiaan konser terbesar Tulus dalam sejarah perjalanan musiknya selama tujuh tahun.




     Konser kali ini turut melibatkan Rajawali Indonesia sebagai salah satu event organizer yang cukup mahir menciptakan konser bersekala besar tidak heran jika konser Tulus berjalan cukup baik dengan jumlah hadirin 6000 orang sehingga persiapan yang optimal dipersembahkan oleh semua pihak yang terlibat. Suasana kearifan lokal yang cukup kental yang didasari latar belakang keluarga Tulus yang di representasikan dengan sosok boneka puppet yang dimainkan oleh Papermoon Puppet Theater bernama 'Abak' (kakek dalam bahasa minang) ia adalah sosok yang tidak pernah ditemui dalam hidup Tulus karena beberapa saat tulus lahir kakeknya telah berpulang namun sosok inilah yang menginspirasi tulus berkarya dalam penulisan lagu yang berjudul "Teman Hidup" dengan lagu ini mampu memecahkan tangis haru para penonton karena larut dengan pesan dari lagu yang disampaikan.




     Kearifan lokal yang diusung menambah atmosfer hangat antusiasme penonton konser. Dengan dilantunkannya sejumlah Lagu Minang secara khas oleh Tulus menjadi daya tarik lebih bagi para penonton Lagu Minang merepresentasikan kota kelahiran Tulus yaitu Bukit Tinggi, Sumatera Barat dan ingin bernostalgia tentang masa kecilnya yang dulu sering menyanyikan lagu-lagu daerah minang diantaranya lagu "Babendi-bendi", "Mudiak Arau", "Tak Tong Tong", dan "Dindin Badindin" lagu-lagu medley ini dibahwakan secara khas dengan aransemen  baru dan suara kuat versi seorang Tulus  yang sangat memukau termasuk merepresentasikan cara tulus untuk memngingat kembali kota asal dan di ranah Minang lah ia dibesarkan dan saat mampu meraih pencapaian terbesar ini kerinduan akan kenangan sebelumnya membangkitkan ingatan Tulus.
     Berlangsungnya acara sekitar 4 jam yang dimulai pukul 20.00-23.00 WIB sangat mendapatkan apresiasi penuh terlihat dari antusiasme tidak hanya dari kalangan para penggemar Tulus namun para artis dan penyanyi seperti Bunga Citra Lestari, Ashraf Sinclair, GAC, Kunto Aji, RAN dan artis lainnya turut mengisi kursi penonton bagian Gold Invitation meskipun para tamu undangan yang diberi privilege pada kursi penonton tetap saja sebelum memasuki kursi penonton perlu mengantri panjang dengan penonton lainnya tanpa ada tambahan fasilitas yang lebih dan merekapun turut mematuhi ketentuan yang ada hal ini terlihat bahwa pada konser ini semua kalangan memiliki antusiasme untuk memeriahkan setiap alunan lagu yang dibawakan oleh Tulus karena lagu yang dibawakan Tulus seringkali berkaitan dengan konteks kehidupan sehari -hari mulai dari asmara sampai kehidupan semua lagu memiliki makna masing-masing bagi para pendengar yang mampu alternative stress healing setelah penat melakukan kegiatan setiap-hari khususnya pada album ke-3 Tulus yang berjudul "Monokrom" berbagai penghargaan telah didapat dari album ini tidak heran jika  konsep ini diangkat sebagai tema utama konser karena lagu yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas hingga mampu mencetak rekor bahwa tiket konser ludes dalam waktu 3 jam saja.


Comments

Popular Posts