PERANTAUAN

                      Hello everyone! welcome to my blogs 'SUNDAY STORY' enjoy to read sunders🌻

      Saya Gelby seorang perantau dari Kota Semarang yang menuntut ilmu di Universitas Pertamina Jakarta. Begitupun dengan teman-teman saya yang di dominasi dari berbaga kota di Indonesia yang merasakan hal yang sama kita semua yang berasal dari berbagai macam wilayah dan daerah bisa berkumpul bersama-sama di satu tempat yang sama dengan tujuan yang sama pula. 

                      Hello everyone! welcome to my blogs 'SUNDAY STORY' enjoy to read sunders🌻     

      Namun, apakah kalian tau? Bahwa hampir semua anak rantau yang terpisah jauh dari rumah dan kampung halamannya pasti merasakan sebuah penyakit anak rantau yang biasa disebut homesick. Homesick sendiri merupakan penyakit yang tak bisa hindari. Homesick, ialah rasa rindu atas hubungan jarak jauh yang kita jalani dengan orang tua dan rumah yang sering menyiksa batin dan memang akan menjadi sebuah perjalanan hidup bagi para anak rantau. 

      Mungkin masih banyak yang masih tak tau bahwa dia merasakan homesick dan merasa bahwa dia baik-baik saja jauh dari rumah. Homesick bukanlah hanya sekedar meridukan rumah ataupun kampung halaman. Tapi apakah kalian tau? Sakit demam atau hingga dirawat di rumah sakit merupakan bagian dari homesick yang dirasakan oleh anak rantau pada awal-awal pindah. Namun, ada juga yang homesick-nya hanya berdiam diri dikamar, menangis, atau mencoba mencari berbagai hal yang mengingatkan pada rumah agar tak merasa gelisah ataupun sedih lagi.

       Dari beberapa homesick yang biasa orang rasakan dan yang saya sebutkan barusan, apakah ada yang merasakan hal yang sama? Ya, sama seperti kalian saya pun merasakannya. Pada minggu-minggu pertama dan kedua di tanah rantauan, yang saya lakukan pulang pergi dari kosan ke kampus dan dikosan saya hanya berdiam diri dan tak jarang menangis karena merindukan suasana rumah. Namun, setelah beberapa minggu saya mulai mencoba membiasakan diri dan berhasil walaupun beberapa kali masih merasakannya. Hingga akhirnya, tepat sebelum UTS saya tiba-tiba nge­-drop karena tifus, yang kurang lebih merupakan titik puncak homesick terparah saya di tanah rantauan. Karena tak mau berlarut-larut dengan kesedihan dan homesic,k saya pun mencoba berbagai cara untuk mencari cara agar bahagia agar tetap kuat, tetapi tidak benar-benar melupakan homesick karena bagaimanapun kita pasti akan tetap merasakannya dibeberapa waktu tertentu.

       Karena hal inilah, saya ingin memberikan beberapa tips untuk bahagia dan tetap kuat di tanah rantauan disaat kita sedang merasakan homesick. 
1. Jika kalian sering menghabiskan waktu sendirian ada baiknya kalian mulai mencari beberapa teman untuk jalan-jalan atau bermain. 
2. Mencari beberapa kesibukan, seperti bergabung dengan ukm, komunitas, ataupun kepanitiaan yang sesuai dengan kesukaanmu. 
3. Cobalah mencari beberapa teman sekampung halaman untuk saling bercerita dan mencoba mencari makanan khas daerah kalian. 
4. Jika memiliki beberapa kerabat ataupun keluarga yang jaraknya dekat dengan tempatmu dan bisa dikunjungin, datanglah tuk berkunjung dan bermain. 
5. Cobalah untuk mengeksplor tanah rantauanmu, dengan mengunjungin tempat-tempat yang bagus, indah, maupun yang sedang hits dengan beberapa temanmu ya dan jangan sendiri. 
6. Tetaplah untuk berkomunikasi dengan para penghuni rumah, terutama orang tuamu. 
Dari keenam tips diatas, tips-tips tersebut mampu membuat kalian jarang merasakan homesick dan akan lebih sering merasa bahagia dan dapat tetap kuat untuk hidup di tanah rantauan seorang diri.

Saya harap apa yang saya sampaikan dapat membantu terutama untuk para anak perantauan seperti saya. Dan tidak ada ruginya jika kalian mencoba mengikuti tips-tips diatas agar kita bisa sama-sama merasakan kebahagian da teteap kuat hingga mendapatkan hasil yang kita impikan. 

Comments

Popular Posts